SYUBHAT FIKRIYAH

Ilustrasi. f/minanews

• Kita harus memperbanyak doa ini, karena penyakit “zaighun” sangat berbahaya, menjadi pangkal munculnya berbagai penyimpangan atau kefasikan. Firma Allah:

فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“Maka ketika mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan mereka”. Allah tidak nemberi petunjuk kepada kaum yang fasik”. (ash-Shaf: 5)

• Terapi lainnya adalah mengokohkan pemahaman tentang Islam termasuk memperluas wawasan seputar masalah dakwah. Karena di dalam ayat (3:7) di atas disebutkan: “Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata”. Mereka mudah terkena fikriyah karena lemah pemahamannya tentang Islam dan masalah-masalah dakwah ini. Karena itu, pengokohan pemahaman ini harus dilakukan melalui berbagai program tau'iyah dan tarqiyah fikriyah. Jika tidak, maka fikriyah akan mudah menyebar. Itulah sebabnya setiap ajaran sesat selalu melarang pengikutnya untuk mengikuti kajian di tempat lain karena takut terbobgkar kesesatan dan penyimpangannya.

• Terapi lainnya dilakukan dengan menghadirkan nuansa keimanan dalam pertemuan-pertemuan tarbawi dan dalam interaksi kehidupan, sebagaimana isyarat ayat ( 3:7) di atas: “Kami beriman padanya (al-Quran), semuanya dari sisi Tuhan kami”. Ikatlah hati dengan nilai-nilai al-Quran hingga menjadi keimanan yang kuat. “Hayat robbaniyah” (kehidupan yang kental dengan nilai-nilai Ilahiyah) harus dibangkitkan lagi. Program menghafal al-Quran berikut tafsir dan pemahamannya yang benar, penguatan ruhiyah dan akhlak, mutlak diperlukan. Karena jika hati tidak diikat dan disibukkan dengan nilai-nilai al-Quran, nilai-nilai ruhiyah dan akhlak yang mulia maka akan diisi oleh berbagai fikriyah.

• Kemudian hindarilah nuansa perdebatan (khususnya debat kusir), karena perdebatan hanya merusak kejernihan hati dan bisa membawa kepada kesesatan. Nabi saw memperingatkan bahaya perdebatan:

مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الْجَدَلَ ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الْآيَةَ
{ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ }

“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk melainkan karena mereka melakukan perdebatan”. Kemudian Nabi saw membaca ayat: “Mereka tidak memberikan (perumpamaan itu) kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja”. (az-Zukhruf: 58). (Sunan at-Tirmidzi 3253)

• Para penebar fikriyah paling suka memancing perdebatan untuk menimbulkan keragu-raguan dan membuat berbagai perumpamaan untuk menolak dan membantah kebenaran.

• Semoga Allah melindungi kita semua dari berbagai syubhat fikriyah dan mengokohkan langkah kita di jalan dakwah.***

Laman: 1 2 3 4

Tags: ,