Penulis : Aunur Rafiq Saleh, Lc (Sekretaris DSP PKS)
• Ada dua pintu gerbang, kata Imam Ibnul Qayyim, yang digunakan setan untuk merusak dan menyesatkan manusia. Pertama, pintu syahwat. Kedua, pintu syubhat.
• Pintu syahwat dimanfaatkan untuk merusak dan menyesatkan orang-orang pintar dan berilmu, sedangkan pintu syubhat digunakan untuk merusak dan menyesatkan orang-orang awam.
• Syubhat fikriyah bisa berupa pemahaman yang salah dan menyimpang atau sengaja disimpangkan lalu disebarkan untuk menimbulkan keragu-raguan (tasykik) dan penyimpangan di kalangan sebagian orang awam atau orang yang lemah pemahaman tentang sejumlah persoalan agama dan dakwah.
• Penebar syubhat fikriyah ini bisa orang-orang sesat yang tidak menyadari kesesatannya, sehingga mereka menyebarkan kesesatan mereka dengan penuh semangat karena merasa sedang menyebarkan “kebenaran”. Bisa juga orang-orang yang memiliki pemahaman yang benar tetapi mereka sengaja menyebarkan syubhat fikriyah untuk tujuan-tujuan hawa nafsu yang telah menguasai diri mereka sehingga kebenaran dan cahaya ilmu yang ada pada diri mereka itu padam.
• Biasanya syubhat fikriyah ini dikemas sangat apik dan seolah-olah punya landasan dalil syar’i dan logika yang kokoh sehingga mudah mengelabui sebagian orang yang tidak memiliki imunitas yang kuat.
• Allah menyebutkan sebagian orang musyrik yang punya “dalil” tentang kemusyrikan mereka. Firman Allah:
سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلَا آبَاؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِن شَيْءٍ ۚ
“Orang-orang musyrik akan berkata, “Jika Allah menghendaki, tentu kami tidak akan mempersekutukan-Nya, begitu pula nenek moyang kami, dan kami tidak akan mengharamkan apa pun”…”. (al-An’am: 148)
• Sebagian orang meninggalkan shalat karena beralasan dengan firman Allah: “(Yaitu) orang-orang yang jika Kami berikan kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat…”. (al-Haj: 41)
Tags: Aunur Rafiq Saleh, syubhat