Melihat Jejak Prestasi Bapak Pembangunan Batam BJ Habibie

BJ Habibie Memantau Pembangunan di Batam./Humas BP Batam

Habibie memimpin Otorita selama 20 tahun dari 1978 hingga 1998. Ia kemudian mundur dari jabatannya sebagai pemimpin Otorita karena harus menjalankan amanat menjadi Presiden RI setelah Soeharto mundur.

Ketika dia mundur, sudah maju. Investasi tumbuh pesat di , sama sekali tidak kena dampak krisis moneter yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia kala itu.

Meski tidak lagi memimpin Otorita Batam, Batam masih bermain di pikiran Habibie. Ia masih kerap mengunjungi kota itu, tempat adik kandungnya Sri Sudarsono menetap.

Pada awal 2019, Habibie menyampaikan harapannya agar Batam menjadi pusat industri dirgantara Indonesia.

Menurut Habibie, mewujudkan Batam sebagai pusat industri dirgantara tidak sulit asal ada sarana dan prasarana pendukungnya.

Teknokrat kelahiran Parepare itu juga menyampaikan keinginannya agar Batam fokus pada pengembangan industri berteknologi tinggi sebagai andalan.

“Kenapa high tech (teknologi tinggi), karena sekarang sudah ada tourism (pariwisata) dan industri ada di Batam ini,” kata Habibie ketika itu.

Sosok Istimewa
Kepergian Habibie menjadi duka tersendiri bagi warga Batam.

“Beliau bukan hanya Presiden RI, tapi juga orang tua kita semua. Bagi Batam, Beliau istimewa, karena telah meletakkan tonggak sejarah bagi pembangunan Batam,” kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi.

Penerus Habibie di Otorita Batam, Kepala Badan Pengusahaan Batam Edy Putra Irawady, pun berduka, merasa kehilangan seorang guru.

“Bagi saya, Pak Habibie adalah seorang guru, Beliau adalah seorang pemimpin yang telah menanamkan pondasi yang kokoh untuk pembangunan Batam dan Bangsa Indonesia,” kata dia.

“Dan sebagai Kepala BP Batam saat ini, maka sudah menjadi kewajiban kami untuk meneladani Beliau dan berbuat yang terbaik untuk pembangunan Batam,” ia menambahkan.

Tidak hanya pemimpin dan pejabat daerah, anak-anak Batam juga berduka karena kepergian Habibie.

Laman: 1 2 3 4

Tags: , ,