Khutbah Iblis

Ilustrasi

Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepada kalian. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.” (QS Ibrāhīm, 14: 21)

Jadi Allah berfirman, “وَبَرَزُوا لِلَّهِ جَمِيعًا Dan mereka semua berkumpul (di padang Mahsyar) untuk menghadap ke hadirat Allah.” Pada hari itu, semua manusia berkumpul di Yaumul Hisab, Hari Perhitungan Segala Amal.

“فَقَالَ الضُّعَفَاءُ لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا,“Lalu orang-orang lemah, yaitu mayoritas manusia yang hanya merupakan pengikut, akan berkata kepada orang yang sombong yang dulunya menjadi penguasa mereka, yang mereka ikuti dan mereka elu-elukan di dunia.

“إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا,“ Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikut kalian, …” Orang-orang lemah itu mengingatkan tokoh-tokoh yang dulu mereka ikuti, mereka pilih sebagai teladan dan pemimpin, teladan dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, dalm berbuat dosa atau membiarkan maksiat merajalela.

“فَهَلْ أَنْتُمْ مُغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ,“ maka dapatkah kalian menolong kami menghindari adzab Allah (walaupun) sedikit saja?

Jadi di akhirat kelak, manusia merdeka, budak, rakyat, anggota, akan mencari pemimpin mereka, majikan mereka, pemimpin mereka, mencari pertolongan kepada mereka dari siksaan Allah dengan mengharapkan izzah dan kedudukan mereka dahulu di dunia.

Maka para pemimpin yang sombong dan durhaka ini berkata,
“لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ,“ para teladan dan pemimpin itu mengelak, mereka mengklaim tidak mendapat hidayah atau petunjuk dari Allah. Kalau dahulu mereka mendapat hidayah, mereka mengklaim akan meneruskan hidayah itu kepada para pengikutnya. Mereka orang-orang yang sombong ini menyalahkan Allah atas apa yang mereka perbuat dulu di dunia.

Padahal kita semua menyadari bahwa manusia diberikan akal pikiran dan fitrah yang sama untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bukan alasan yang benar jika kita nanti di akhirat mengatakan bahwa kita bermaksiat hanya mengikuti perintah orang lain. Kita berbuat dosa karena disuruh oleh orang lain. Kita membiarkan kemaksiatan karena peraturan yang dibuat pemerintah yang kita pilih, tidak melarang perbuatan maksiat tersebut.

Laman: 1 2 3

Tags: , , ,