Komisi IV FPKS Sebut 16 PLTU Dalang Buruknya Kualitas Udara Jakarta

Terkait penerapan work from home (WFH), menurut Andi juga perlu dipertimbangkan, karena kebijakan tersebut efektif mengurangi polusi, meski hanya untuk jangka pendek saja.

“(Lalu bisa juga diterapkannya) ganjil genap atau peralihan pabrik yang menggunakan batubara atau minyak ke sumber energi lain,” ujarnya.

Ia turut mengingatkan masyarakat agar kembali mewajibkan penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah. Di sisi lain, pemerintah juga perlu menghentikan sementara pabrik-pabrik yang terbukti mencemari lingkungan dan juga menghentikan mobil-mobil yang tidak layak operasi.

“Tindakan cepat pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi polusi Jakarta akan semakin memberi dampak positif bagi masyarakat ibu kota ini. Tindakan-tindakan saling menyalahkan akan semakin memperkeruh situasi. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah tindakan nyata,” pungkas Andi Akmal Pasluddin.

Diketahui, kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat, berdasarkan data Global Energy Monitor, terdapat 16 PLTU berbasis batu bara yang berada tak jauh dari Jakarta.

Data tersebut diperinci Global Energy Monitor yakni sebanyak 10 PLTU berlokasi di Banten, sedangkan enam PLTU di Jawa Barat. Untuk Jawa Barat, diantaranya PLTU Cikarang Babelan di Kabupaten Bekasi yang berjalan 25,87 km dari Monas Jakarta Pusat.

Sedangkan yang di Banten seperti PLTU Banten Suralaya memiliki kapasitas terbesar hingga 4.025 megawatt (mw). Jarak PLTU yang berada di Kota Cilegon, Banten tersebut hingga ke Jakarta sekitar 93,67 km.***

Laman: 1 2