Dulu, respons orang tua saat anak menangis adalah menggendong, memeluk, hingga diajak bermain bersama. Orang tua zaman now, kerap menjadikan gawai sebagai jalan pintas agar anak menjadi tenang. Maka tidak heran sering ku kita saksikan anak menangis dikasih gawai, anak tidak mau menurut diberi HP.
Dulu akses informasi dan komunikasi tidaklah semudah sekarang, di mana perkembangan teknologi digital yang pesat telah menyediakan berbagai hal. Tersedia apapun yang dicari oleh tiap orang, semuanya ada dalam satu alat yang cukup digenggam bernama gawai atau HP atau gadget.
Kekhawatiran pun muncul karena sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan lebih dekat dengan gawai. Hal itu pula yang menjadi tantangan bagi para orang tua dalam mendidik anaknya. Karena ada beberapa dampak negatif jika anak mengalami kecanduan gawai, mulai dari gangguan perilaku dan kesehatan sampai terhambatnya perkembangan sosial, emosional, serta kognitif.
Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anak-anak tidak kecanduan gawai.
Pertama, orang tua membatasi pengunaan waktu bermain HP
Kedua, orang tua memberikan alternatif permainan atau agenda lain yang asyik seperti berkebun, memasak, membuat prakarya bersama, dan sebagainya.
![]() |
Jamaah Pengajian Keluarga Sakinah (Pekasa) Lubuk Baja |
Ketiga, orang tua memberikan pemahaman dengan komunikasi yang baik tentang kelebihan dan kekurangan gawai.
Keempat, orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak-anak dengan tidak berlama-lama dalam penggunaan gawai.
Itulah empat cara mengantisipasi kecanduan gawai pada anak yang pemaparannya disampaikan oleh Pembina Majelis Taklim Al-Islah Jakarta, Etty Setiawati pada Pengajian Keluarga Sakinah (Pekasa) bersama Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Lubuk Baja, di Masjid Al Hidayah, yang dilakukan hari Ahad, 11 September 2022 lalu.
![]() |
Ketua RKI Lubuk Baja, Nurmawati (kanan) bersama pemateri Pekasa, Etty Setiawati. |
Pekasa yang terselenggara atas kerja sama berbagai pihak ini dihadiri Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Batam Rohaizat, Ketua RKI Lubuk Baja sekaligus Ketua Yayasan Mahabbatul Haq Batam Nurmawati, Ketua BKPRMI Lubuk Baja Mulyadi Tanjung, Perwakilan Kecamatan Lubuk Baja Nina Herlina, serta Ketua Majelis Taklim Al-Hidayah Lubuk Baja.