(Kutipan Taujih KH. Hilmi Aminuddin pada acara Silaturahim Akhwat, 4 Desember 2005 di Jakarta)
Saya ingin mengokohkan pemahaman tentang berhimpun, berkelompok, berjamaah dan beramal jamai. Ketiga-tiganya bisa berkembang. Cuma kalau berhimpun dan berkelompok, berkembangnya tidak beraturan. Lihat saja club-club persatuan motor. la begitu saja seperti laron. Bila ada acara perjalanan 1000 km ramai pada mendaftar dan jalan. Sesudah itu bubar lagi saja.
Jadi, kalau majmu’ah berkembang tidak beraturan seperti itu. Kalau ada momentum-momentum keislaman atau isu-isu keislaman ramai. Memang itulah karakter majmu’ah berkembang tidak beraturan.
Tetapi kalau jamaah, harus berkembang secara beraturan dan ada aturannya. Karena itu ada tarbiyah, taqwim dan seterusnya. Beraturan dan berkembang. Bahkan kita membuat rutbah (level-level) tanzhimi: anggota pendukung; anggota inti; kader pendukung; kader inti. Itu semua agar pertumbuhan jamaah kita beraturan. Tentu ikhwan dan akhwat sudah pakar dalam hal ini.