Keutamaan Dzikir Pagi dan Petang

Setiap aktivitas yang kita lakukan setiap hari seperti bekerja, kuliah, mengasuh anak, berniaga, akan lebih berkah dan bernilai ibadah apabila melibatkan Allah SWT, dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali. 

Salah satu cara untuk melibatkan Allah dalam aktivitas adalah dengan berdzikir. Dzikir bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Dengan berdzikir hati menjadi tenang dan Allah mudahkan setiap urusan kita. 
Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Batam Kota memberikan kajian keutamaan dzikir Al-Ma’tsurat pada pagi dan petang pada Jumat, 27 Januari 2022 di Kampung Tua Belian. Kajian ini disampaikan oleh Ketua RKI Kota Batam, Siti Nurul Syamsiah. 
Apa saja keutamaan dzikir Al-Ma’tsurat pagi dan petang? Nurul memaparkannya.
1. Rumah dijauhkan dari gangguan setan
Hadist Riwayat At-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Hakim menerangkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa membaca sepuluh ayat; empat ayat dari awal surat Al-Baqarah, ayat kursi dan dua ayat sesudahnya, serta ayat-ayat terakhir dari Al-Baqarah tersebut, maka rumahnya tidak akan dimasuki oleh setan sampai pagi hari.”
2. Dicukupi segala kebutuhan di dunia
Berdasarkan Hadist Riwayat Abu Dawud dan Turmudzi bahwa, “Barang siapa yang membaca bacaan surat di Al-Ma’tsurat yaitu surat Al-Falaq dan An-Nas di pagi dan sore hari sebanyak tiga kali maka Allah akan mencukupkan segala kebutuhannya di dunia.
3. Disempurnakan nikmat
Kita akan mendapat kenikmatan jasmani juga rohani seperti Hadist dari Ibnu Abbas ra berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengucapkan ketika pagi hari, ‘Allahumma inni asbahtu minka fi ni’matin…’ tiga kali ketika pagi hari dan tiga kali ketika sore, Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasnya.” (HR. Ibnu Saunni)
4. Tanda syukur pada Allah
Ketika kita membaca ‘Allahumma maa ashbaha bii min ni’matin aw bi ahadin min khalkika falakal hamdu walakasyukr’ sejatinya kita telah bersyukur pada hari itu, dan siapa yang membaca pada sore hari, sungguh telah menunaikan syukur malamnya; dari Hadist Riwayat Abu Dawud.
5. Mendapat keridaan Allah
Allah memberikan keridaan atas langkah dan pekerjaan yang kita lakukan seperti Hadist Riwayat Turmudzi, ”Siapa yang mengucapkan ketika sore hari ‘radhitu billahi rabba wabil islami diina wabi muhammadin nabiyya…’ adalah hak atas Allah untuk menjadikan dia ridha.”
6. Dilindungi dari ancaman dan bahaya
Dari Utsman bin Affan RA berkata bahwa Rasulullah bersabda, ”Tidak ada seorang hamba membaca pada pagi hari setiap hari dan pada sore hari setiap malam, ‘Bismillaahi lladzi laa yadzurru m’asmihi syai’un…’ tiga kali maka tidak ada satu pun yang membahayakannya.” (HR. Abu dawud dan Turmudzi).
7. Mendapat lebih banyak pahala
Membaca ‘Subhanallahu wabihamdihi…’ sebanyak tiga kali maka pahalanya lebih berat dari apa yang dilakukan sesorang yang berlama-lama berada dalam musala.
8. Termasuk ahli surga
Dalam Al-Ma’tsurat kita juga membaca ‘Allahumma Anta Rabbi…’ dan dalam Riwayat Bukhari bahwa yang membacanya di siang hari, kemudian mati hari itu sebelum sore hari maka dia termasuk ahli surga, dan siapa yang membaca pada malam hari yakin dengannya lalu ia mati sebelum pagi hari, maka dia termasuk ahli surga.
9. Dihapus segala kesalahan dan diangkat derajatnya
Dari Abu Ayyasy, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengucapkan ketika pagi hari ‘laa ilaaha illallah….’ baginya sebanding memerdekakan budak dari putra Isma’il, ditulis untuknya 10 kebaikan, dihapus 10 kesalahan, diangkat 10 derajat, dan dia dalam penjagaan dari setan hingga sore, dan jika ia baca ketika masuk sore maka baginya seperti itu pula.” 
10. Memperoleh syafaat pada hari kiamat
Kita juga membaca shalawat pada Nabi sebanyak 10 kali di pagi dan sore hari. Seperti Hadist Thabrani bahwa, “Barang siapa membaca sholawat kepadaku 10 kali ketika pagi hari dan 10 kali di sore hari, maka ia mendapat syafaatku di hari kiamat.”
Jamaah mendengarkan pemaparan dengan khusyuk, Nurul berharap agar ibu-ibu bisa mengamalkan apa yang sudah didapatkan hari ini, “Semoga dengan penyampaian kajian tadi ibu-ibu bisa langsung mengamalkan dalam aktivitas sehari-hari.” Kajian ditutup dengan pembagian buku dzikir Al-Ma’tsurat dari RKI.