JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI F-PKS, Fahmy Alaydroes mengungkapkan rasa keprihatinan sekaligus penolakannya terhadap wacana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menjalankan program Makan Siang Gratis.
“Akhir-akhir ini, saya prihatin saat terdengar wacana perbincangan tentang Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang dikaitkan dengan program Makan Siang Gratis”, ucapnya saat melakukan interupsi di Rapat Paripurna DPR RI di Senayan, Jakarta, pada Selasa (05/03).
Fahmy menyebut bahwa perbincangan soal Makan Siang Gratis yang merupakan janji dari capres/cawapres sebenarnya belum layak diperbincangkan.
“Apalagi, kemudian terdengar wacana bahwa program tersebut akan menggunakan anggaran BOS. BOS adalah biaya yang kita pahami sepenuhnya dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Masih banyak persoalan-persoalan di pendidikan kita, persoalan kesejahteraan guru, persoalan infrastruktur, sarana-prasarana sekolah yang masih memerlukan pendanaan”, jelas Anggota DPR RI dari Kab. Bogor ini.
Ia pun menyampaikan bahwa 20% anggaran APBN untuk pendidikan harus dijalankan sepenuhnya dengan dikaitkan langsung untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut Fahmy, wacana penggunaan dana BOS ini sudah sangat menggelisahkan banyak pihak, terutama para tenaga pendidik dan guru.
“Mereka gelisah, mereka khawatir, apabila dana BOS tergerus untuk program Makan Siang Gratis, padahal sebagian dananya digunakan sebagai penunjang honor mereka, maka mereka akan mengalami kerugian”, ujarnya lagi.
“Oleh karena itu, kami sampaikan protes atau kritik, jangan sampai janji kampanye berupa Makan Siang Gratis itu menggerus, menganggu, dan mengotak-atik program BOS yang seharusnya fokus digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan”, pungkasnya.***