“Seseorang harus punya kapasitas untuk memenangkan Pemilu dan juga kapasitas untuk memimpin serta mewujudkan cita-cita rakyat. Saya kutip dari Presiden PKS periode 2015–2020, Bapak Sohibul Iman, bahwa dua kapasitas ini tidak bisa dipisahkan,” ujar Kholid.
Ia menjelaskan bahwa program Jalan Muda Parlemen disusun sebagai langkah konkret untuk menumbuhkan kedua kapasitas tersebut dalam diri kader muda PKS.
Menurutnya, masih banyak anggapan bahwa generasi muda belum siap memimpin. Oleh karena itu, tugas partai dan para pembina kader adalah membuktikan bahwa stigma itu keliru.
“Generasi muda sering dianggap tidak memiliki kapasitas menang dan memimpin. Maka tugas kita adalah menghilangkan stigma itu. Kita harus menunjukkan bahwa anak muda mampu bersaing dalam kontestasi politik dan mampu memimpin dengan baik,” tegasnya.
Kholid juga menyoroti pentingnya membangun persepsi publik terhadap politik dan anak muda. Ia menekankan bahwa persepsi adalah bagian dari realitas politik yang tidak bisa diabaikan.
“Persepsi menjadi hal yang sangat penting. Kita tidak bisa bertemu semua orang secara langsung, maka kita perlu menciptakan persepsi positif melalui berbagai kanal komunikasi. Politik adalah tentang apa yang dibicarakan di sekitar kita, dan kita harus ikut membentuk narasi itu,” jelasnya.
Melalui acara ini, PKS menunjukkan keseriusannya dalam membina pemimpin muda yang tidak hanya siap bertarung di panggung politik, tetapi juga mampu menjalankan amanah rakyat dengan integritas dan visi yang kuat.***