Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan peliknya konflik yang saat ini tengah berkecamuk di Sudan menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi keselamatan para WNI yang tengah menjalani proses evakuasi.
“Sampai saat ini mediasi dari sejumlah pihak ketiga untuk menghentikan konflik militer itu masih belum menunjukkan titik terang, sedangkan pertempuran dan krisis kemanusiaan semakin memburuk. Kalau pun belum ada tanda-tanda disepakatinya resolusi konflik, setidaknya perlu ada kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik di Sudan agar jangan menambah komplikasi permasalahan dengan membahayakan atau bahkan mencederai para WNI yang akan dievakuasi. Dan tentunya lebih utama lagi jika konflik ini segera dihentikan demi selamatnya seluruh nyawa dari pertumpahan darah dan terwujudnya perdamaian dan pemerintahan sipil di Sudan yang sebenar-benarnya sebagaimana sudah dijanjikan sendiri oleh para pihak yang berkonflik di sana,” tutur HNW.
HNW berharap para pihak di Sudan berkomitmen menjaga hubungan persahabatan bangsa Sudan dengan bangsa Indonesia yang telah terjalin lama.
”Ada peranan mensejarah tokoh asal Sudan Syaikh Ahmad Surkati yang berkontribusi memajukan dunia pendidikan hingga pergerakan kebangsaan di Indonesia, pun ada sikap monumental Indonesia yang mengundang Sudan pada KAA 1955 di Bandung, bahkan disediakan bendera khusus walaupun Sudan saat itu belum merdeka. Maka dalam semangat persahabatan inilah sepatutnya para pihak yang berkonflik saat ini di Sudan minimalnya tidak mencederai para WNI di Sudan, serta memudahkan dan mengizinkan berjalannya proses evakuasi para WNI, agar para WNI di Sudan dijamin keselamatannya dan dimudahkan sepanjang proses evakuasi keluar dari Sudan menuju tanah air,” tegas HNW.***