BATAM – Kawasan Nagoya di Batam, Kepulauan Riau, identik sebagai pusat hiburan, pertokoan dan kawasan pecinan. Walau penamaan daerah tersebut hanya diabadikan dari proses “mulut ke mulut” dan tidak formal, namun kepopuleran Nagoya di Batam telah membikin orang-orang Jepang khususnya di Nagoya, Ibu Kota Prefektur Aichi penasaran.
Asal mula disebutnya kawasan pusat pertokoan dan hiburan di Batam yang berada di Kecamatan Lubuk Baja itu sendiri memang berasal dari orang-orang Jepang, khususnya mereka yang bekerja di perusahaan infrastruktur Jepang yang membangun sejumlah sarana vital di Batam pada tahun 1970-an.
Ketua Rukun Khazanah Warisan Batam (RKWB) Machmur Ismail yang sempat 10 tahun menjabat sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam mengisahkan awal mula adanya nama Nagoya di Batam.
“dulu ada perusahaan Jepang yang membangun Pelabuhan Batu Ampar dan reservoir (dam) Nongsa, para pekerjanya menyebut nama tempat mereka minum dan makan-makan dengan sebutan nama Nagoya, hingga kini nama tersebut tetap diucapkan orang, walaupun tidak pernah masuk dalam penamaan daerah secara resmi di Batam,” kata Machmur.
Menurut Machmur yang saat itu juga bekerja di perusahaan Jepang tersebut mengatakan, ada beberapa nama orang Jepang yang bekerja di Taise International Corporation, perusahaan planners, engineers & contractors yang berkantor pusat di Ginza, Chuo-Ku, Tokyo, Japan yang sering menyebut sebuah kawasan di Teluk Jodoh, Lubuk Baja dengan sebutan Nagoya itu.