PKS Kepri – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengatakan, salah satu bukti Pilkada langsung banyak membawa mudarat adalah terbongkarnya kasus korupsi yang melibatkan Bupati Biak Numfor, Papua, Yesaya Sombuk.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Yesaya dalam kasus korupsi karena terbelit utang saat kampanye Pilkada Biak Numfor.
Hidayat mengatakan, akibat Pilkada langsung membuat ratusan kepala daerah ditangkap oleh KPK. Termasuk tokoh sepuh seperti Yesaya yang tengah menjalani proses hukum.
“Yang ditangkap KPK 300 lebih, Bupati Biak Numfor. Dia tokoh sepuh, dia ikut Pilkada, dia ngutang ditagih enggak punya duit akhirrnya korupsi,” tegas Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Oleh karenanya, dia mendesak agar Pilkada dikembalikan ke DPRD. Sebab, dia tak mau kepala daerah nantinya terperangkap kasus korupsi.
“Lingkaran setan ini masak mau kita lanjutkan,” terang Hidayat.
Ketua Fraksi PKS di DPR ini membantah bahwa Pilkada langsung membuat orang-orang berpotensi tidak bisa memimpin daerah.
Dia mencontohkan, sosok Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa dipilih karena partai politik tempatnya bernaung.
“Itu bukti melalui parpol menghasilkan orang hebat. Nanti parpol bisa cari orang-orang hebat. Ahok yang tadinya mau nyalon perseorangan kan enggak cukup akhirnya dari parpol. Jangan dilakukan deparpolisasi, parpol bisa hasilkan orang hebat,” pungkasnya. [okezone]