RKI Sekupang: Ketahanan Keluarga sebagai Pondasi Kekuatan Bangsa

SEKUPANG (23/11) — Keluarga adalah lingkungan sosial terkecil dalam masyarakat. Dari sebuah keluarga dimulai pendidikan tentang nilai dan moral untuk pertama kalinya. Baik buruknya sebuah masyarakat dipengaruhi oleh penanaman nilai dan moral yang dibentuk oleh keluarga. Sehingga tak salah jika keluarga menjadi pondasi terbentuknya karakter suatu bangsa.
Besarnya pengaruh globalisasi tak sedikit membawa dampak negatif terhadap karakter bangsa. Diperlukan ketahanan yang kuat agar karakter bangsa tidak mengalami degradasi nilai dan moral akibat pengaruh negatif global. 
Ketahanan keluarga adalah basis utama pertahanan kekuatan bangsa. Ketahanan suatu bangsa diukur dari ketahanan sebuah keluarga. Jika ketahanan keluarganya kuat maka kuatlah ketahanan suatu bangsa.
Pentingnya menguatkan ketahanan keluarga inilah yang mendasari diadakannya kajian parenting Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Sekupang bersama Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Tiban Global, Sekupang, Batam, Ahad, 21 November 2021.
Ketua RKI Sekupang Russinta Yuliati yang menjadi nara sumber menjelaskan tentang makna ketahanan keluarga dan pentingnya menguatkan ketahanan keluarga.
“Ketahanan keluarga adalah kondisi dinamis untuk membentuk keluarga yang kokoh, mengembangkan, dan melestarikan potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk hidup mandiri, berdaya, harmonis, sejahtera lahir dan bathin, serta melindungi keluarga dari berbagai masalah yang dihadapi,” papar Yuli dalam penjelasannya.
Tiga hal yang menjadi fokus ketahanan keluarga adalah pembentukan, pengembangan, dan pelestarian serta perlindungan yang mencakup segala aspek di antaranya aspek agama, psikologis, sosial, fisik, dan pengembangan ekonomi.
RKI mengajak anggota PKK dan elemen masyarakat lainnya bersama-sama terus berupaya menguatkan ketahanan keluarga dari segala aspeknya agar bisa menguatkan ketahanan bangsa menghadapi tantangan global.
Peserta parenting khidmat menyimak setiap pemaparan narasumber dan merasakan mendapat ilmu dan semangat baru dalam membangun ketahanan keluarganya.
“Alhamdulillah, dapat men-charge kembali ruhiyah saya setelah mendengarkan pemaparan dari narsum,” kata salah satu peserta kajian parenting.