Hujan deras siang hari mengguyur Kampung Tua Belian, Batam Kota di Ahad sore, 10 Oktober 2021. Saat itu Pengurus Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Batam Kota, Widya Ningsih, yang didampingi Titik Yuliani memberikan pelatihan fardhu kifayah janaiz (mengurus jenazah) di taklim rutin masjid yang jamaahnya para ibu.
Widya membuka pelatihan dengan membacakan peringatan Allah SWT yang tertulis di dalam Al-Qur’an.
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh …” (QS. Annisa: 78)
Widya memberikan pertanyaan kepada 11 jamaah yang hadir, “Apa saja kewajiban kita, sebagai seorang muslim kepada saudara kita yang meninggal?”
“Kewajiban kita adalah memandikan, mengafani, menyolatkan, dan menguburkan, banyak sekali pahala yang akan kita dapatkan ketika kita menunaikannya, Allah akan berikan pahala sebesar dua gunung uhud, sangat besar,” Widya menjawab pertanyaannya sendiri.
Ia lalu menjelaskan apa saja yang dilakukan ketika mendapati keluarga, tetangga, atau masyarakat yang sedang sakaratul maut. Yaitu menalqin dengan membisikkan kalimat Laailaahaillallah Muhammadurrasulullah.
“Barang siapa akhir hidupnya mengucapkan kalimat ini, maka dijamin masuk surga,” ucap Widya menyitir bunyi Hadits Nabi.
“Cukup satu orang yang membisikkan, dan apabila ada yang membaca Al-Qur’an maka biarkan mereka membaca di ruangan yang lain, agar yang sakaratul maut bisa mendengarkan bacaan talqin dengan tenang.
Yang kedua memejamkan mata si mayit. Hal ini harus disegerakan sebelum saraf menjadi kaku, karena biasanya orang yang meninggal mata akan mengikuti arah ruh dicabut, yaitu ke atas. Lalu mengikatkan tali kain antara kepala dan dagu, agar mulut juga menutup sempurna.
Yang ketiga adalah menyedekapkan tangan, apabila jenazah kaku, maka perlakukan dengan lembut dengan memijit pelan-pelan bagian siku.
Yang keempat adalah merapatkan kaki dan mengikatnya agar kaki lurus sempurna.”
Meski bersaing dengan suara hujan Widya tetap fokus memberi pelatihan kepada peserta yang juga tak terganggu konsentrasinya. Widya juga mengajarkan bagaimana memandikan dan mengafani jenazah hingga selesai.
Jamaah yang merasa haus ilmu meminta mengulang kembali pada taklim Ahad depan. Mereka minta praktik perkelompok dan dipandu langsung oleh Widya.