PKS Kepri – Sebagai manusia pasti pernah melakukan kesalahan, namun yang terbaik dari manusia adalah yang mampu memberi maaf. Demikian yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Kepulauan Riau (DPW PKS Kepri), Raden Hari Tjahyono saat memberikan sambutan pada acara Halal Bi Halal (HBH) kader dan masyarakat di halaman Kantor DPD PKS Tanjungpinang.
“Al Qur’an memerintahkan kita untuk memaafkan, untuk itu seluruh kader-kader PKS harus menjadi pelopor dalam memberi maaf kepada siapapun,” terang Raden Hari di hadapan ratusan undungan HBH, Ahad, 24 Juli 2016.
Lebih jauh Raden Hari menjelaskan sebagai individu di masyarakat, biasanya mayoritas kader PKS berkiprah di tengah masyarakat. Bila ada singgungan dengan warga yang lain wajib bagi kader PKS untuk menjadi teladan untuk memberi maaf dan menyambung tali persaudaraan. Pun demikian dengan keluarga, antara suami, istri, anak dan keluarga besar harus rukun.
Kehidupan antar kader PKS yang juga disebut sebagai kader dakwah pun menurut Raden Hari pasti pernah ada permasalahan, untuk itu setiap kader PKS harus saling memaafkan kepada kader lain atas kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Diminta maupun tanpa diminta.
Selain itu Raden Hari menyatakan HBH perlu menjadi kegiatan yang dilestarikan, karena meski tidak pernah dilakukan pada zaman Nabi Muhammad, namun menurutnya inti dari HBH adalah silaturahim yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Esensi silaturahim menurutnya (salah satunya) adalah saling memaafkan. Dengan saling memaafkan, maka akan melahirkan soliditas dan puncaknya adalah memberikan khidmat ke tengah-tengah masyarakat.
Raden Hari juga mengingatkan kepada seluruh kader PKS agar untuk terus menjaga reputasi masyarakat. Sampai kini PKS masih identik dengan partai yang teus memberikan kontribusi baik ada atau tidak ada momen politik untuk masyarakat. Pengakuan ini menurutnya bukan saja dari masyarakat, namun juga dari berbagai kawan-kawan partai politik lainnya.
Sementara Ketua DPD PKS Tanjungpinang, Alifn menyatakan HBH merupakan momentum konsolidasi untuk kebaikan kader. menurutnya PKS harus terus belajar dari anbiya dan sahabatnya, bahwasanya kebaikan kolektif dan kesatuan hati merupakan syarat terselesaikannya kerja dan kejayaan. (BN)