Seulas senyum dari seorang lelaki bernama Abdullah menyambut kami pada Senin malam, 4 Oktober 2021, ketika bertandang ke Rumah Susun (Rusun) Tanjung Uncang Blok A. Warga sekitar menyebutnya rusun batamec karena lokasinya dekat dengan PT Batamec di kawasan industri yang ada di Tanjung Uncang, Batu Aji, Kota Batam.
Abdullah ini sebelumnya tinggal di kompleks perumahan yang mengalami musibah. Kebakaran telah menghanguskan rumah Abdullah dan dua rumah lainya di Puripesona Tahap I, Tanjung Uncang yang terjadi hari Senen, 27 September 2021 lalu sekitar pukul 18.30 WIB.
Pak Abdullah mempersilakan kami berdua dari Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Saya, Nuriati Ketua RKI Batu Aji datang bersama RKI Tanjung Uncang, Bu Nursaidah, dan beberapa teman sesama pengurus di RKI.
Pak Abdullah mempersilakan kami masuk sambil mengatakan, “Mohon maaf, tempatnya sempit.”
Kami pun masuk ke dalam unit rusun dengan membawa bantuan berupa uang tunai, sembako, juga pakaian untuk Pak Abdullah dan keluarga.
Abdullah mengatakan, kejadian kebakaran itu bukanlah seperti yang diberitakan media dan diperbincangkan warga, yang disebut disebabkan karena ada puntung rokok atau karena korek api yang menyambar minyak (bensin) yang ia jual.
Cerita Pak Abdullah mengalir begitu saja, kami berusaha menjadi pendengar yang baik.
“Sebenarnya kejadiannya nggak seperti yang di berita-berita itu, Bu,” Abdullah mengawali cerita.
“Sore itu saya lagi ngasih makan ikan di depan rumah, sekitar jam 6 lewat, tahu-tahu bunyi letupan, ternyata meteran yang meledak, langsung saya matikan sekringnya.
Karena panik saya ambil air untuk memadamkan, tiba-tiba api sudah membesar, kami bingung. Saat itu tidak bisa menyelamatkan barang-barang kami. Alhamdulillah saya dan istri selamat.
Saya kalau ingat kejadian itu lutut saya rasanya lemes.”
“Kami (sekarang) numpang di tempat anak,” lanjut Abdullah sambil melirik istri di sampingnya, “alhamdulillah Ibu dan rombongan mau hadir, kami bersyukur masih ada orang yang peduli dengan kami.”
“Terima kasih atas kedatanganya, kami senang, sekaligus kami juga ingin menepis berita-berita yang sudah beredar yang mengatakan kebakaran dari puntung rokok, dari korek api. Memang benar saya jualan minyak, tapi kejadiannya nggak seperti itu.”
Setelah ia selesai bercerita lalu kami mengatakan, kami dari RKI Batu Aji ingin menyampaikan amanah dari teman-teman RKI-PKS di Batu Aji berupa bantuan sembako, uang tunai, dan pakaian.
“Semoga bermanfaat. Semoga Bapak dan Ibu diberikan kesabaran, keikhlasan atas musibah ini dan semoga Allah ganti dengan yang lebih baik,” kata saya malam itu.
“Terimaksih, Bu, atas bantuannya. Semoga PKS dan RKI Batu Aji kedepan semakin lebih baik,” ucap Pak Abdullah.
“Aamiin,” serentak kami menjawab.
Tidak lama kemudian kami langsung pamit karena sayup-sayup terdengar kumandang adzan Isya.
*Diceritakan oleh Nuriati, Ketua RKI Batu Aji