|
JAKARTA — Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Aljufri meresmikan Program PKS Tebar 1,5 Juta Paket Kurban di Kantor DPTP PKS Simatupang Jakarta, Senin (11/7/2022).
Dr Salim menjelaskan pelajaran penting dari syariat kurban yang harus dipahami dan diteladani oleh seluruh masyarakat khususnya umat Islam. Dia menekankan bahwa kurban secara faktual adalah bentuk kepedulian kepada sesama karena ada daging yang dibagikan.
“Ini bentuk konkret wawasan kebangsaan bahwa kita semua memiliki negeri ini, mencintai negeri ini, dengan kesiapan berbagi kepada sesama anak bangsa hingga pelosok-pelosok daerah,” ungkapnya.
Menurut Menteri Sosial 2009-2014 ini, PKS bukan banyak harta sehingga menghimpun 1,5 juta paket kurban tahun ini. Tapi, PKS mengerahkan seluruh anggota dewan dari pusat hingga daerah, gubernur, bupati dan wali kota serta kader-kader PKS di berbagai tempat untuk mewujudkan semangat berbagi kepada rakyat melalui kurban.
Duta Besar RI Untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman 2005-2009 ini juga mengatakan, ibadah kurban adalah syariat Islam yang diambil dari peristiwa Nabiyullah Ibrahim yang diperintahkan Allah Swt untuk menyembelih putranya Nabiyullah Ismail. Banyak pelajaran penting dari syariat kurban yang relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pertama, peristiwa tersebut mengajarkan tentang ujian keimanan dan keiklasan seorang hamba untuk mengorbankan sesuatu yang sangat berharga dan dicintainya kepada Sang Khalik Pemilik Cinta yang sesungguhnya.
“Ini sekaligus ajaran tentang ketahanan keluarga dimana Ibrahim berdialog dengan anaknya ketika perintah itu datang. Sangat indah dialognya sehingga tidak semena-mena memaksakan kehendak kepada anak. Dan ketahanan keluarga adalah pilar ketahanan nasional,” ujarnya.
Kedua, imbuh Dr Salim, perintah berkurban ini adalah manifestasi dari kecerdasan emosional dan spiritual manusia.
“Kerelaan berbagi itu butuh kecerdasan sekaligus menunjukkan kualitas tertinggi seorang manusia di hadapan Allah dan sesamanya,” tuturnya.
Ketiga, tambah Dr Salim, masyarakat yang siap berkurban maka siap bela negara.
“Kalau berkurban ternak saja untuk dibagikan kepada warga mereka siap, apalagi berkurban untuk negara dan bangsanya. Ini bagian dari wawasan kebangsaan untuk membela tanah air,” terang Dr Salim.
Keempat, lanjutnya, berkurban punya multiplier effect secara ekonomi. Pemerintah semestinya tidak perlu impor daging.
“Belajar dari kurban ada masyarakat yang menyediakan ternak atau menjadi peternak, ada penjual, bahkan ada yang sekadar dititipi ternak untuk penggemukan. Ini semua bisa menghasilkan bukan hanya ketahanan tapi kedaulatan pangan,” urainya.
Kelima, kata Dr Salim, kurban mengandung pesan kolaborasi yang kuat. Bangsa besar ini hanya bisa maju dengan semangat kolaborasi dan kerjasama.
“Tidak mungkin bangsa ini dibangun hanya satu kelompok, hanya satu partai. Kerja sama adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa,” sebut Dr Salim.
Keenam, ujarnya, kurban membawa pesan bagi pemimpin. Belajar dari Nabiyullah Ibrahim, beliau mendahulukan cintanya kepada Allah dari dirinya dan anaknya. Pemimpin harus demikian, dahulukan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi dan keluarga.
“Trust atau kepercayaan akan muncul kepada pemimpin yang mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, keluarga, bahkan kelompok dan partainya,” ungkapnya.
Ketujuh, tambah Dr Salim, suri teladan itu sangat penting terutama dari para pemimpin dan elit negeri ini. Di tengah banyak kesulitan rakyat, jangan sampai ada moral hazzard, jangan korupsi, jangan menyelewengkan bantuan sosial.
“Sebaliknya wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Kikis egoisme, nafsu pribadi yang berlebihan. Munculkan kejujuran dan transparansi,” pungkas Dr Salim.
Acara ini dihadiri oleh pejabat teras PKS baik secara online maupun offline, serta Anggota Dewan PKS dan puluhan wartawan cetak, TV, dan elektronik.