Sebagai umat Islam, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengenal Allah dan mencintai-Nya. Tidak hanya umat Islam yang dewasa saja tapi juga anak-anak generasi penerus peradaban.
Orang tua berkewajiban mendidik anak mengenai ilmu agama dan mengenalkan mereka pada Rabbnya, Allah Swt sang Maha Pencipta.
Lantas apa yang menjadi tujuan kita mengenalkan Allah kepada anak-anak dan bagaimana caranya? Erwin Syahputra SPdI memaparkan pertanyaan tersebut.
Tujuan yang pertama adalah agar anak taat kepada Allah, dengan membangun hubungan yang erat dengan Allah. Hal ini sebaiknya dipupuk pada anak sejak dini. Ketika anak belajar mengenal Allah sejak kecil, ia akan lebih mudah menjalin hubungan yang dekat dan erat dengan Allah. Harapannya, ia akan tumbuh menjadi seorang yang shalih dengan taat kepada Allah Swt.
Tujuan kedua, agar anak-anak ketika mempunyai masalah, ujian dan lain-lain mereka menyandarkan segala penyelesaian hanya kepada Allah Swt bukan kepada manusia, sebagaimana dalam Al-Qur’an Qur’an Surah Al-Fatihah ayat 5: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”.
Dua tujuan tersebut tidak bisa tercapai dengan serta merta, akan tetapi perlu kerja sama orang tua. Hal ini dimulai dari mencari pendamping hidup yang shalih dan shalihah. Kemudian orang tua tidak berhenti belajar dan memperbanyak ilmu tentang cara mendidik anak sesuai tuntunan Rasulullah Saw. Ketika anak diperkenalkan ibadah sesuai Al-Qur’an dan Sunnah, kelak anak akan menyukai ibadah kepada Allah Swt.
Orang tua menjadi teladan yang baik, memberikan teladan adalah cara terbaik untuk mendidik anak. Anak-anak akan lebih mudah belajar dan menangkap apa yang diajarkan jika melihat orang tuanya juga melakukan hal tersebut.
Kemudian memberikan lingkungan yang islami. Ketika tumbuh dalam lingkungan yang islami, anak-anak akan melihat kebaikan-kebaikan dan mengikutinya.
Taujih mengenalkan anak pada Allah SWT tersebut disampaikan Erwin Syahputra SPdI pada Pengajian Keluarga Sakinah (Pekasa) di Tanjung Uma, Lubuk Baja pada Ahad, 29 Mei 2022.
Pekasa tersebut dilaksanakan atas kolaborasi dari Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Lubuk Baja, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), dan Yayasan Mahabbatul Haq.