Kanan-kiri: Ketua DPD PKS Kota Batam Yusuf, Bendahara Riza Hendri Jopie, dan Sekretaris Warya Burhanuddin dalam Flash Mob PKS Batam Menolak Kenaikan BBM Bersubsidi |
Didukung Pengendara yang Melintas, Mulai dari Acungi Jempol, Melambaikan Tangan dan Membunyikan Klakson
DPD PKS Kota Batam menggelar aksi flash mob damai untuk menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Simpang Kepri Mal, Ahad (11/9/2022) pagi. Aksi itu mendapat antusias dari pengendara yang melintas, mereka mendukung dengan mengacungi jempol, melambaikan tangan dan membunyikan klakson.
Cuaca Kota Batam di Simpang Kepri Mal pukul 07.00 WIB pagi itu teduh. Arus lalu lintas di simpang yang dulu bernama Simpang Kabil itu terlihat lancar.
Ribuan anggota PKS Kota Batam mulai berdatangan dari delapan kecamatan. Mereka segera berbaris di sisi kanan dan kiri jalan, sesuai dengan instruksi yang sudah diberikan.
Berbagai macam alat peraga yang dibawa. Mulai dari spanduk, kertas A4 dan selebaran kecil yang berisi sikap menolak kenaikan BBM subsidi beserta alasannya.
Aksi ini mendapat perhatian dan dukungan dari pengendara yang melintas, baik itu pengendara roda dua, roda empat dan lainnya.
“Hidup PKS, tolak kenaikan BBM subsidi,” teriak salah satu pengendara motor saat melintas dari arah depan Kepri Mal menuju Sukajadi.
Tak hanya itu saja, pengendara lain juga mengacungi jempol, membunyikan klakson dan melambaikan tangan kepada peserta flash mob yang berbaris rapai di sisi jalan.
Seperti diketahui, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga produk Bahan Bakar Minyak (BBM) penugasan, subsidi, hingga non subsidi. Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB kemarin.
Ketua DPD PKS Kota Batam Yusuf mengatakan, aksi ini untuk memberitahukan kepada khalayak ramai bahwasanya PKS bersungguh-sungguh melakukan perjuangan untuk masyarakat.
“Terutama untuk kelas menengah ke bawah, karena mereka merasakan betul dampak dari kenaikan BBM ini,” ujar Yusuf.
Yusuf berharap dengan Flash Mob PKS Menolak Kenaikan BBM ini, masyarakat tidak merasa sendiri.
“Kita sama-sama tahu bahwa PKS yang paling vokal dalam menolak kenaikan BBM ini, akan tetap membersamai masyarakat,” katanya lagi.
Yusuf menambahkan ada beberapa hal perlu diperhatikan pemerintah jika kenaikan harga BBM ini terus dilanjutkan. Mengingat kesiapan dan kesanggupan masyarakat saat ini belum bisa sepenuhnya menghadapi hal tersebut.
“Kami berharap pemerintah dapat menunda terlebih dahulu proyek yang sifatnya tidak terlalu urgent untuk mengeluarkan biaya yang besar, sehingga dapat menunda kenaikan BBM subsidi dan tidak memberatkan masyarakat saat ini. Namun, ketika masyarakat sudah pulih seutuhnya baru kita bisa membahas persoalan tersebut,” katannya.
Adapun alasan dan pernyataan sikap sikap PKS Kota Batam terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi adalah sebagai berikut.
1. Dana subsidi dalam APBN 2022 sudah direvisi dengan asumsi harga ICP dari USD 63 menjadi USD 100 per barel, sehingga BBM bersubsidi tidak perlu dinaikkan.
2. Pemerintah tidak amanah dan lalai dalam memastikan subsidi BBM tepat sasaran.
3. Prosentase kenaikan BBM yang besar (30 persen) secara tiba-tiba, telah melewati batas psikologis masyarakat.
4. Masyarakat yang belum pulih benar dari pandemi sangat rentan terdampak kenaikan harga BBM dari segi daya beli.
5. Dampak ikutan inflasi akan menyebabkan naiknya harga-harga barang, terutama bahan pokok.
Kegiatan ini juga diikuti jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kota Batam yaitu Ketua DPD PKS Kota Batam Yusuf, Sekretaris Warya Burhanuddin, Bendahara Riza Hendri Jopie.
Kemudian Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Kepri Suryani, Sekretaris Dewan Syariat Wilayah (DSW) PKS Kepri Syaifudin Fauzi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri yang juga Ketua BP3 BPW PKS Sumbagut Raden Hari Tjahyono, Anggota DPRD Kepri Muhammad Syahid Ridho dan Wahyu Wahyudin, serta Anggota DPRD Kota Batam yaitu Muhammad Syafe’i, Muhammad Mustofa, Siti Nurlailah, dan Rohaizat.