Bude Jamu Kulsumiyati (jilbab biru) bersama Pengurus PKS Batam; Widya (kiri) dan Dedes (berdiri) dalam Flash Mob PKS Batam Menolak Kenaikan BBM |
Aksi Flash Mob untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Batam di Simpang Kepri Mal pada Ahad pagi, 11 September 2022 juga diikuti masyarakat umum.
Dua di antaranya adalah warga Punggur, Nongsa yang bernama Kulsumiyati dan temannya. Mereka biasa dipanggil dengan Bude Jamu, karena setiap harinya berjualan jamu keliling.
Kulsumiyati dan temannya yang baru berangkat berjualan ini kemudian berhenti dan turut dalam Flash Mob PKS Batam dengan bakul yang berisi botol-botol racikan jamu dagangannya. Mereka menyampaikan keprihatinannya kepada PKS tentang kenaikan BBM ini.
“Harga BBM yang naik, membuat harga bahan baku jamu ikutan naik, biasanya jamu bisa dijual Rp4.000 sekarang terpaksa dinaikkan jadi Rp5.000,” kata Bude Jamu Kulsumiyati.
Ia menambahkan, dirinya masih harus membantu suaminya untuk mencukupi kebutuhan hidup.
“Ada 2 anak saya yang harus saya cukupi kebutuhannya, dengan harga BBM yang naik, hidup makin susah,” ujar Kulsumiyati.
“Kalau kondisinya begini, wong cilik ya makin cilik!” keluhnya kemudian.
Aksi Flash Mob ini sebagai sikap PKS yang serius memperjuangkan aspirasi masyarakat seperti yang disampaikan oleh Ketua DPD PKS Kota Batam, Yusuf.
“Dari kenaikan harga BBM ini sangat berimbas terhadap masyarakat terutama untuk kelas menengah ke bawah, karena mereka merasakan betul dampak dari kenaikan BBM ini, dan PKS serius untuk menyampaikan aspirasi masyarakat menolak kenaikan harga BBM,” ujar Yusuf.
Harga BBM yang naik juga berimbas pada kenaikan tarif angkutan umum, sembako, dan sudah pasti semua kebutuhan lainnya.
Aksi Flash Mob yang berlangsung damai dari pukul 07.00-09.00 WIB juga diikuti jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kota Batam, Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Kepri, Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Batam, Anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Kepri, Dewan Pengurus Cabang (DPC) dan Dewan Pengurus Ranting (DPRa) PKS se-Kota Batam, Anggota PKS, serta masyarakat Kota Batam.
Ribuan peserta tersebut hadir di empat penjuru simpang yang berada di tengah-tengah Kota Batam. Flash Mob dengan membentangkan spanduk dan berbagai alat peraga berisi tulisan penolakan terhadap kenaikan BBM ini.