Oleh: Aunur Rafiq Saleh, Lc (Sekretaris DSP PKS)
Amal apakah yang prioritas dikerjakan pada bulan Sya’ban? Mari simak firman Allah:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ مِنْهَاۤ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ ۗ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat)…” (QS. At-Taubah: 36)
* Nabi saw menjelaskan bahwa empat bulan haram yang dimaksud adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab:
الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Waktu telah berputar sebagaimana mestinya dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab Mudhar yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (Bukhari 2958)
• Syaikh Abdul Qadir al-Jailani berkata: Allah menyebutkan secara khusus larangan menzalimi diri sendiri di empat bulan tersebut untuk menjelaskan kepada kita keistimewaannya (prioritasnya) berupa kehormatannya yang sangat besar dan menegaskan larangan berbuat zalim di dalamnya lebih kuat ketimbang di bulan-bulan lain. Sekalipun berbuat zalim di bulan-bulan lain juga dilarang”.
Tags: Aunur Rafiq Saleh