Tutorial Mengafani Jenazah Perempuan Dewasa

Tutor Janaiz RKI Batam Kota, Widya Ningsih (kiri) memandu ibu-ibu majelis taklim mengafani jenazah

Merawat jenazah muslim adalah fardhu kifayah atau kewajiban kelompok, dengan lebih utama dilakukan oleh pihak keluarga dekat atau ahli waris. Merawat jenazah terutama sebelum dimakamkan yaitu memandikan dan mengafani adalah sesama jenis kelamin, jenazah perempuan dirawat oleh perempuan dan jenazah laki-laki dirawat oleh laki-laki.

Karena hukumnya wajib, setiap muslimah juga harus memiliki kemampuan merawat jenazah. Ilmu tersebut bisa didapatkan dengan berbagai cara dan sumber. Salah satunya dapat mengikuti pelatihan janaiz atau Pelatihan Pemulasaraan Jenazah bersama Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Batam Kota bersama tutor Widya Ningsih.

Sepekan lalu Widya Ningsih juga mengisi pelatihan janaiz di majelis taklim yang berada di belakang Perumahan Simpang Raya.

Berikut ini tutorial mengafani jenazah perempuan dewasa bersama Widya Ningsih.

Bahan yang disediakan:
– Kain kafan berwarna putih sepanjang 11 meter
– Gunting kain
– Kapas lembaran sebanyak ¼ kg atau secukupnya
– Kapur barus halus sebanyak 2 ons atau secukupnya.
– Minyak wangi
– Alas dari tikar atau karpet

Langkah-langkah:
1. Ukur panjang badan jenazah
2. Ambil kain kafan dan potong sepanjang badan jenazah dengan dilebihkan 4 jengkal, sebanyak 2 helai.
3. Ambil kain lagi dan potong untuk dibuat baju atas dengan panjang sampai lutut, lipat 2 dan buat kerungan pada bagian leher.
4. Ambil kain lagi dan potong untuk sarung yang menutupi dari bagian pusar hingga kaki.
5. Ambil kain kafan dan potong lagi bujur sangkar untuk jilbab/kerudung.
6. Ambil kain dan potong tipis memanjang sebagai tali, sebanyak 3-5 utas (bisa diambil dari nomor 2).

Cara mengafani jenazah perempuan dengan berurutan dari bawah:
1. Bentang alas untuk posisi kepala jenazah berada di arah utara
2. Letakkan 3-5 utas tali untuk bagian kepala, badan, kaki jenazah.
3. Bentang 2 lembar kain kafan panjang. Taburi minyak dan kapur barus.
4. Letakkan kain sarung (izar) pada bagian pusar ke kaki. Taburi minyak dan kapur barus.
5. Letakkan kain gamis bagian atas
6. Letakkan kerudung di belakang kain gamis. Taburi minyak dan kapur barus.
7. Lipatan kain baju setelah kerungan leher ditarik ke belakang menutup bagian kerudung. Taburi minyak dan kapur barus.
8. Baringkan jenazah yang sudah selesai dimandikan.
9. Letakkan kapas pada anggota badan jenazah yang diperlukan seperti bagian tubuh yang berlubang.
10. Berturut-turut pasangkan pada badan jenazah kain izar, gamis, dan kerudung.
11. Jika rambut jenazah panjang, bisa dikepang menjadi 2-3 dan diletakkan di atas gamis di bagian dada.
12. Selimutkan 2 kain panjang selembar demi selembar dengan rapi.
13. Ikatkan setiap tali kafan dengan simpul hidup.

Tutorial di atas merupakan tata cara sempurna dalam mengafani jenazah perempuan. Minimalnya jenazah perempuan dikafani dengan pakaian yang menutupi auratnya ketika ia masih hidup. Sedangkan dalam beribadah kita dianjurkan untuk melakukan yang sempurna.

Di antara keterangan yang menjelaskan tentang apa yang disebutkan di atas yaitu riwayat dari Laila binti Qanif Ats-Tsaqafiyah ra, mengatakan:

“Aku termasuk yang memandikan jenazah Ummu Kultsum, anak wanita Rasulullah Saw ketika ia meninggal. Maka paling pertama yang Rasulullah Saw berikan kepada kami adalah sarung, kemudian baju, kemudian kerudung, kemudian selimut atau kain yang panjang, kemudian dimasukkan jenazah Ummu Kultsum ke pakaian kain tersebut kemudian kain berikutnya. Dan Rasulullah Saw duduk di dekat pintu yang memegang kafan putrinya dan memberikan kami satu persatu.”

Mengafani jenazah perempuan dijelaskan juga oleh Mustafa al-Bugha dan Mustafa al-Khin dalam kitab Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab Imam al-Syafi’i.

“Jika jenazahnya adalah perempuan, maka disunnahkan untuk mengafaninya dengan tiga lapis kain berwarna putih, yakni: sarung (izar) yang menutupi tubuhnya mulai dari pusar hingga ke bawah, kerudung (khimar) yang menutupi kepalanya, gamis yang menutupi bagian atas tubuhnya di luar izar, dan dua lapis pakaian yang menutupi keseluruhan jasadnya.”