SIAPA MANUSIA PALING TERPERCAYA? ABU UBAIDAH!

Luar biasa obsesi sang Khalifah. Bukan uang, bukan emas dan perhiasan yang ia bayangkan. Namun hadirnya sosok-sosok pejuang tangguh sekaliber Abu Ubaidah. Siapakah Abu Ubaidah bin Jarrah itu? Mari kita lacak sebagian kemuliaan Abu Ubaidah.

Nama lengkapnya ‘Amir bin ‘Abdillah bin Al-Jarrah bin Hilal Al-Qurasyi Al-Fihri Al-Makki. Tubuhnya tinggi, kurus, dan berjenggot tipis. Ia dipuji oleh Rasulullah saw dalam sabda beliau,

نِعمَ الرَّجلُ أبو بَكْرٍ، نِعمَ الرَّجلُ عمرُ، نِعمَ الرَّجلُ أبو عُبَيْدةَ بنُ الجرَّاحِ، نِعمَ الرَّجلُ أُسَيْدُ بنُ حُضَيْرٍ، نِعمَ الرَّجلُ ثابتُ بنُ قَيسِ بنِ شمَّاسٍ، نِعمَ الرَّجلُ معاذُ بنُ جبلٍ، نِعمَ الرَّجلُ معاذُ بنُ عمرِو بنِ الجموحِ

“Laki-laki yang terbaik adalh Abu Bakar. Laki-laki yang terbaik adalah Umar. Laki-laki terbaik adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Laki-laki terbaik adalah Usaid bin Hudhair. Laki-laki terbaik adalah Tsabit bin Qais bin Syammas. Laki-laki terbaik adalah Muadz bin Jabal. Laki-laki terbaik adalah Muadz bin Amr bin Al-Jamuh” (HR. Tirmidzi No. 3795).

Abdullah bin Syaqiq berkata, “Aku bertanya pada Aisyah, ‘Siapakah di antara sahabat Nabi saw yang paling beliau cintai’? Aisyah menjawab, ‘Abu Bakar’. ‘Lalu siapa’? tanyaku. Ia menjawab, ‘Umar’. ‘Setelah itu’? tanyaku lagi. ‘Abu Ubaidah bin al-Jarrah’, jawabnya. Aku bertanya lagi, ‘Siapa lagi’? Ia hanya diam (Shahih At-Tirmidzi, no. 3657).

Bagaimana Nabi saw sangat mempercayai dirinya, juga bisa kita simak dari riwayat Imam Bukhari dari Hudzaifah ra berikut ini,

عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ أَهْلُ نَجْرَانَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ابْعَثْ لَنَا رَجُلًا أَمِينًا فَقَالَ لَأَبْعَثَنَّ إِلَيْكُمْ رَجُلًا أَمِينًا حَقَّ أَمِينٍ فَاسْتَشْرَفَ لَهُ النَّاسُ فَبَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ

“Orang-orang Najran pernah datang kepada Rasulullah seraya berkata, ‘Ya Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya’. Rasulullah saw bersabda, “Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat dipercaya. Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu-nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah.”

Nabi saw bersabda,

إِنَّ لَكُمْ أُمَّةً أَمِيْنًا، وَإِنَّ أَمِيْنَ هذِهِ اْلأُمَّةِ أَبُوْ عُبَيْدَةَ بْنُ اْلجَرَّاحِ

“Sesungguhnya setiap umat memiliki orang kepercayaan, dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.“

Demikian pula Umar bin Al-Khathab sangat mempercayai Abu Ubaidah. Umar berkata, “Aku tidak akan mengubah suatu perkara yang telah diputuskan oleh Abu Ubaidah” (Tarikh Ath-Thabari, 3/434).

Khalifah Umar pernah berkata, “Kalau Abu Ubaidah masih hidup maka aku akan menunjuknya sebagai khalifah penggantiku. Dan bila kelak Allah swt bertanya tentang apa sebabnya, maka aku akan menjawabnya, ‘Aku memilih dia karena dia seorang pemegang amanat umat dan pemegang amanat Rasulullah.’”

Kehidupan Gubernur Syam yang Mencengangkan

Abu Ubaidah adalah Gubernur Syam. Jangan membayangkan gemerlap kekuasaan dan kemewahan, meskipun dirinya memiliki jabatan. Justru ia meninggalkan semua kesenangan.

Pada suatu ketika, Umar bin Khathab berkunjung ke Syam. Khalifah ingin mengunjungi rumah Gubernur Syam.

“Apa yang akan kau perbuat di rumahku?” tanya Abu Ubaidah. “Engkau hanya akan mencucurkan air mata karenaku,” lanjutnya.

Ketika sampai di rumah Abu Ubaidah, Khalifah tidak menemukan perabotan apapun.

لَا أري إلّا لِبْدا وصحفة وشنًّا، وأنت أمير، أعندك طعام؟

“Aku tidak melihat (apa-apa) kecuali alas pelana, piring besar dan griba (wadah air kecil dari kulit), padahal kau adalah gubernur Syam. Apakah kau memiliki makanan?”

Abu Ubaidah mengambil periuk, lalu disodorkan kepada Umar. Khalifah melihat isi periuk itu, hanya berisi remukan roti. Khalifah Umar menangis. Betapa sederhana kehidupan Abu Ubaidah.

Umar berucap,

غيرتْنا الدنيا كلّنا غيرك يا أبا عبيدة

“Dunia telah mengubah kami semua selain engkau, wahai Abu ‘Ubaidah”.

“Bukankah aku sudah bilang, kau akan menangis karenaku?” ujar Abu Ubaidah (dikisahkan oleh Imam Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam An-Nubala’).

Benarlah sabda Nabi saw, “Sesungguhnya setiap umat memiliki orang kepercayaan, dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.“ Sebuah kepribadian nan teguh dalam keimanan dan kebaikan.***

Laman: 1 2