Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri akan lelah mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitupula rasa sakit, hingga luka tak lagi kau rasakan sebagai luka, hingga hasrat untuk mengeluh tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu”.***