BOLEHKAH PENSIUN DARI DAKWAH?

Ilustrasi

* Di ayat yang lain Allah menyebut sikap dan tindakan duduk bermalas-malasan tidak mau aktif berjuang atau berdakwah ini sebagai tindakan mendustakan Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah:

وَ  جَآءَ  الْمُعَذِّرُوْنَ  مِنَ  الْاَ عْرَا بِ  لِيُؤْذَنَ  لَهُمْ  وَقَعَدَ  الَّذِيْنَ  كَذَبُوا  اللّٰهَ  وَرَسُوْلَهٗ  ۗ سَيُصِيْبُ  الَّذِيْنَ  كَفَرُوْا  مِنْهُمْ  عَذَا بٌ  اَ  لِيْمٌ

“Dan di antara orang-orang Arab Badui datang (kepada Nabi) mengemukakan alasan, agar diberi izin (untuk tidak pergi berperang), sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih.” (QS. At-Taubah: 90)

* Ada beberapa fenomena atau bentuk qu’ud (قعود ) ini, diantaranya: Seorang dai meninggalkan dengan senyap tanpa berisik (muntaber: mundur tanpa berita), sekalipun tetap istiqamah secara pribadi. Umumnya fenomena ini tidak banyak.

• Fenomena lainnya, berhenti berdakwah disertai dengan menyerang saudara-saudaranya yang aktif memperjuangkan agama Allah.

• Ada juga yang berhenti berdakwah lalu berusaha menggagalkan perjuangan dengan berbagai cara dan di berbagai forum.

• Berbagai fenomena tersebut muncul sebagai akibat dari penyakit قعود yang ada di dalam dirinya. Penyakit ini umumnya memunculkan penyakit-penyakit lain yang sangat berbahaya dan jarang disadari pelakunya. Firman Allah:

فِيْ  قُلُوْبِهِمْ  مَّرَضٌ  ۙ فَزَا دَهُمُ  اللّٰهُ  مَرَضًا  ۚ وَلَهُمْ  عَذَا بٌ  اَلِيْمٌ  ۙ بِۢمَا  كَا نُوْا  يَكْذِبُوْنَ

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih karena mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10)

Laman: 1 2 3 4 5

Tags: , ,