Pelatihan Janaiz RKI Batu Aji: Melakukannya harus Penuh Kesabaran

BATU AJI — Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Batu Aji selenggarakan Pelatihan Janaiz (pengurusan jenazah) di Perumahan Pluto, Tanjung Uncang, Batu Aji, Kota Batam, Kamis dan Jumat (23-24/6/2022).
Pelatihan janaiz ini bekerja sama dengan majelis taklim perumahan setempat dengan Ketua RKI Batu Aji Nuriati sebagai narasumber dan mentor.
Ketua Majelis Taklim Perumahan Pluto, Nursaidah mengatakan, kegiatan ini dilakukan agar peserta memiliki keahlian dalam melaksanakan fardhu kifayah ketika ada warga yang meninggal. 
“Hukum pemulasaraan jenazah adalah fardhu kifayah atau kewajiban kelompok. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menambah dan mengembangkan wawasan dan keterampilan dalam pemulasaraan jenazah, agar ketika ada tetangga di lingkungan ada yang meninggal bisa melaksanakan fardhu kifayah,” tambahnya.
Ketua RKI Batu Aji Nuriati menyampaikan materi cara mengurus jenazah seperti yang sudah dicontohkan Rasullulah Saw dan memandu peserta untuk praktik secara langsung.
Nuri membacakan Hadist Nabi. Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah bersabda: “Apabila manusia itu meninggal maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim). 
“Maka, mari mempersiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menghadapinya. Jangan sampai kita terlena atau sibuk mempersiapkan urusan dunia yang sifatnya hanya sementara, lalu kita lupa mempersiapkan bekal untuk kematian kita yang justru itu kekal di akhirat selamanya,” ajak Nuri kepada jamaah.
Kata dia, kewajiban sesama muslim kepada kerabat yang meninggal dunia ada empat yaitu memandikan, mengafani, menshalatkan, dan menguburkan.
“Butuh ilmu dan keahlian, penuh kesabaran dan keikhlasan, dan harus amanah dalam penyelenggaraan fardhu kifayah ini agar semua proses berjalan dengan baik,” ujarnya lagi.
Lanjut Nuri, saat pemulasaraan jenazah harus berurutan dan dengan cara yang baik, pelan-pelan, dan penuh kelembutan. Apabila saat proses berlangsung menemui kesulitan maka berdoalah dalam hati dan meminta dengan tulus kepda Allah untuk dimudahkan.
Peserta pelatihan dibagi menjadi tiga tim yang masing-masing dibekali alat praktik berupa kain kafan, handuk, kain panjang, dan perlengkapan untuk memandikan jenazah. 
Semua tim mempraktikkan langsung cara mengurus jenazah dari awal hingga mengafani dengan model dari salah satu peserta di kelompoknya.