Oleh: Muhammad Azmi
Beberapa bulan ke depan kita akan kembali menghadapi pemilihan umum (Pemilu) yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh wilayah Indonesia, momentum ini juga akan kembali menghadirkan dinamika sosial politik di tengah masyarakat sebagaimana yang biasa terjadi pada masa pemilu seperti strategi dan manuver politik hingga ketegangan.
Dibutuhkan peran seluruh elemen masyarakat mulai dari tokoh, elit maupun masyarakat biasa untuk menyikapi situasi secara dewasa agar pemilu yang merupakan hajatan rakyat tetap semarak dan berkualitas tanpa menimbulkan kegaduhan sosial atau hal negatif lainnya.
Dalam kontek ini, penulis ingin mengulas tentang “primordialisme” dalam mempengaruhi kontestasi politik pada tipologi masyarakat yang majemuk, apakah terdapat kaitannya pada proses pemilu atau bahkan merupakan bagian dari strategi politik untuk pemenangan, serta seberapa besar ancaman dan tantangannya terhadap masa depan demokrasi, bangsa dan negara.