Oleh: ST Sadanur (Humas PKS Kab. Cirebon)
Eep Saefulloh Fatah, Direktur PolMark (political marketing Consulting) yang sukses membantu Jokowi dalam memenangkan Pilpres 2014 serta Anies Baswedan dalam Pilkada DKI 2017, dalam pertemuannya dengan anggota DPRD PKS se-Banten, Jawa Barat & DKI Jakarta beberapa waktu lalu di Yogyakarta mewanti-wanti PKS dan Capres yang diusungnya untuk berhati-hati dengan sebuah ilusi dan gejala pemilih yang dia namakan “Amien Rais Syndrome”.
Amien Rais Syndrome adalah gejala pemilih yang banyak dan membludak dalam menghadiri kampanye massal namun tidak berbanding lurus dengan jumlah suara di TPS.
Amien Rais Syndrome, menurut Eep, didasarkan pada peristiwa Pemilihan Presiden 2004 dimana Amien Rais menjadi salah satu dari 5 calon presiden. Calon presiden selainnya yaitu Wiranto, Megawati, SBY, dam Hamzah Haz. Amien Rais yang didukung oleh PAN, PKS dan 6 partai lainnya begitu gegap gempita khususnya dalam kampanye umum. Kader-kader Muhammadiyah ditambah kader militan PKS begitu bersemangat dalam menghadiri setiap kampanye akbar di jalan-jalan dan stadion besar waktu itu. Amien Rais, dengan melihat begitu tumpah ruah pendukungnya, menjadi begitu optimis bisa memenangkan Pilpres.