Oleh: Erwyn Kurniawan, S. I. P
Bisa jadi ada di antara kita yang menyimpulkan begini. Bahwa menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) itu enak dan menyenangkan. Diundang ke sana-sini. Dijamu dengan hidangan yang nikmat. Disambut dengan senyuman dan berakhir foto bersama penuh keceriaan.
Secara kasat mata benar adanya. Tapi tidak demikian cerita di balik itu semua. Tak selalu kisahnya tentang kebahagiaan. Kerap kali seorang caleg harus siap dengan kondisi tak bersahabat. Bagaikan “disidang” oleh masyarakat. Mereka memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat kritis hingga menyudutkan. Kuping bisa memanas dan wajah dapat berubah merah merona.