Lupakan Gerilya, Terapkan Blitzkrieg

Oleh: ST Sadanur (Politisi Magang)

Mimpi buruk itu justru datang sesaat setelah ia bangun dari tidur. Pagi itu, 15 Mei 1940, Perdana Menteri Prancis Paul Reynaud dengan terbata-bata dan gemetar menelepon sekutunya yaitu Winston Churchil. Perdana Menteri Inggris.

“Kita kalah. Prancis sudah jatuh!”

Meskipun pasukan gabungan dan kendaraan tempur Prancis, Inggris dan Belgia yang berjaga di garis pertahanan maginot lebih banyak dibanding pasukan Jerman, namun mereka luluh lantak oleh serangan mendadak, kilat dan tanpa basa-basi yang kemudian dikenal sebagai Blitzkrieg. Jerman secepat kilat merangsek sampai mendesak pasukan sekutu hingga terjepit di pesisir barat Prancis, Dunkirk, selangkah lagi menuju Inggris.

Meskipun pada akhirnya, tepatnya 3 tahun kemudian Jerman jatuh sebab dikeroyok sekutu dan tentara merah soviet, namun serangan mendadak itu, Blitzkrieg, akan dicatat sebagai serangan paling dramatis dan efektif sekaligus mengagetkan di perang dunia ke-2.

Laman: 1 2

Tags: ,