Namun, perlu kita sadari bahwa keinginan manusia untuk memiliki dan menikmatinya adalah sebuah beban tersendiri, tergantung seberapa besar keinginan kita untuk mengambil manfaat dari setiap harapan, khususnya mengenai mengambil sumber daya yang tersedia di alam semesta ini.
Contoh sederhana, sumber daya air yang mengalir secara cuma cuma di sungai. Manusia memiliki impian untuk mengembangkannya dan membangun sebuah pembangkit tenaga listrik menggunakan tenaga debit air yang kemudian menggerakkan turbin, untuk dapat dikelola menjadi aliran listrik yang dapat menjadi potensi ekonomi yang besar melalui komersialisasi kepada masyarakat.
Tentu kita sadari besarnya peluang bisnis tersebut dengan melihat kebutuhan manusia terhadap listrik yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Manusia pun bekerja keras, untuk dapat merealisasikannya dengan baik. Bagaimana menghasilkan sebuah daya listrik dengan debit Air yang ada, serta dengan perhitungan gravitasi, dan faktor lainnya?
Beban yang muncul, sesuai atas harapan yang ingin dicapai. Manusia harus membangun sebuah irigasi atau waduk, untuk dapat menampung air, agar daya tekan terhadap turbin bisa semakin kuat dengan gravitasi. Sehingga beban baru muncul, membangun waduk, yang mampu memiliki ketinggian yang ideal, agar turbin berputar lebih cepat. Dengan perhitungan yang tepat, akan dapat menghasilkan daya listrik seperti yang diharapkan.
Apapun hasil yang ingin kita capai, selalu berada di wilayah kemungkinan untuk dapat diwujudkan. Selama kita masih bisa mengukur tindakan apa yang dapat kita lakukan secara bertahap. Selama ada progress yang dapat kita capai untuk menuju titik akhir yang ingin kita tuju.