Kedewasaan dalam Politik

Kedewasaan dalam Politik

Dewasa, kata warganet. Sebenarnya kedewasaan dalam politik itu bisa menarik simpati masyarakat. Setidaknya ada beberapa hal tanda kematangan sikap dalam dunia yang penuh intrik ini.

1. Niat yang Tulus.

Ini adalah hal utama harus dimiliki tiap pelaku politik. Karena dunia ini menawarkan gemerlapnya dunia dengan kekuasaannya. Bila yang berkuasa adalah orang yang berniat buruk, maka rusaklah negara ini. Tapi bila kekuasaan dimiliki oleh orang-orang yang tulus, maka negara ini akan menjadi baik.

Untuk seorang muslim, jadikan politik adalah sarana menggapai rihdo Ilahi. Karena Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya.

Pesan Habib Salim Segaf Al Jufri, Ketua Majelis Syura PKS berikut, layak kita renungkan: “Kalau mereka memperebutkan dunia, biarlah mereka ambil. Biarlah mereka mengambil harta, sementara kita fokus pada keberkahan dan perjuangan. Menangkanlah Allah dalam akhlak, menangkanlah Allah dalam politik, menangkanlah Allah dalam seluruh aspek.”

2. Tidak menganggap lawan politik sebagai pihak yang harus dibenci dan dimusuhi dengan keras.

Pemain di dunia politik tidak hanya kelompok kita sendiri, tapi ada banyak komponen lain dengan berbagai latar belakang dan kepentingannya. Semua itu harus dianggap sebagai partner untuk mengurus negara ini.

Bila ada kalanya kita berseberangan dengan suatu pihak, jangan dianggap selamanya akan begitu. Suatu saat dalam kondisi tertentu kita akan bekerjasama juga. Perbedaan pendapat dan sikap adalah hal biasa dan hanya sementara tanpa perlu dijadikan permusuhan abadi.

3. Selalu siap menemukan perubahan konstelasi dan tidak bersikap reaksioner.

Ya, dunia politik ini suka terjadi kejutan-kejutan yang “di luar nurul tidak masuk akmal tidak habis fikri” kata anak muda sekarang. Ketika berbagai kepentingan saling tawar menawar dan lobi melobi, maka hasil akhirnya akan menakjubkan.

Kita harus siap ketika keadaannya tidak sesuai dengan yang diinginkan dan jauh dari ideal. “Inna ma’al ‘usri yusro”, firman Allah dalam surat Al Insyiroh yang artinya bersama kesulitan ada kemudahan. Kita harus bersikap tenang dan mencari sudut lain yang mendatangkan kemudahan yang bisa kita optimalkan.

4. Tidak Menyerang Lawan Politik dengan Fitnah dan Hoax

Poin ini penting sekali. Akhlak harus menjadi penghias dalam perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Termasuk berpolitik.

Black campaign tidak boleh dilakukan, dalam artian menyerang lawan dengan isu-isu hoax dan fitnah. Paling banter yang diperbolehkan adalah negatif campaign, yaitu mengungkapkan kelemahan lawan sebagai warning kepada masyarakat karena itu akan membantu mereka dalam menentukan pilihan.

5. Menerima kritik dengan lapang dada.

Ketika politisi memegang tampuk jabatan publik, ia akan menerima berbagai aspirasi dan termasuk ketidakpuasan masyarakat atas kekurangan kinerjanya. Politisi adalah manusia juga yang punya kelemahan.

Maka ia harus menyikapinya dengan bijak. Tidak boleh anti kritik dan malah menyerang balik masyarakat yang mengadu. Itu tidak dewasa dan sikap tidak pantas sebagai pejabat.

Tentu ada banyak lagi poin tanda kedewasaan dalam berpolitik. Silakan pembaca menambahkan.***

Laman: 1 2