Oleh : Wawat Muzdhalifah
Antum yang aku bayangkan adalah kelompok pemuda tidak (belum) punya apa apa, yang suatu ketika diajak bicara oleh Rasulullah “Wahai sekalian pemuda, barang siapa di antara kalian yang telah mampu maka menikahlah…”
Akhi, aku tidak pernah membayangkanmu setara dengan Usamah bin Zaid, kesayangan baginda Rasulullah yang menikah di usia 15, lalu menjadi panglima di umur 18 dan menempatkannya sebagai panglima termuda.
Dahulu kufikir engkau adalah kaum pilih tanding, andalan di segala situasi, bahu kokohmu adalah penopang segala beban, dada bidangmu siap melindungi kami kapan saja. Cekatan gerak lamgkahmu selalu dapat menyelesaikan kegentingan apapun.
Ahh, mungkin dulu aku terlalu tenggelam dalam fantasi, entahlah.
Segenap daya aku ingin memahamimu sebagai generasi Z saja, kaum rebahan, hoby healing, serius aku cuma ingin memahamimu seperti itu saja kok. Tapi tetep aja kan, ada yang membedakan kita dari sekedar gen Z, bahwa kita telah sekian waktu belajar untuk lebih baik dari sekedar kaum rebahan.
Sungguh aku gak percaya, kalau semua ikhwan yang memilih melajang lebih lama ini karena engkau terjebak dalam situasi sandwich generation. Tentu tidak bukan! Jikapun engkau satu diantaranya, engkau mesti mampu memikulnya dengan segenap kebahagiaan hati, menjadi berarti bagi orang orang tercintamu.
Tapi serius, berapa banyak diantaramu yang mendapat kemuliaan begitu, mestinya hanya hitungan jari saja, dari semua ikhwan di lingkungan kita ini.
Oiya, aku sempet deepthink juga, kalau ini tuh masalah pemahaman. Ini tu cuma masalah waktu sampai kau mencapai posisi mengerti, betapa aku harus segera, you name it : dibantu, diselamatkan, diayomi, dirangkul, dimuliakan, dimenangkan..
Kali lain kulayangkan jauh pandangan, rasanya kurang percaya jika mapan menjadi alasanmu menyatakan belum siap. Siapa sih diantara kami yang mensyaratkan punya rumah, punya mobil, penghasilan sekian digit. Nggak kok! Yang kami bayangkan adalah mengontrak petak kecil, tiap pagi melepasmu pergi berjuang, yuk kita berjuang bersama.
Akhi, aku jua sama sekali tak berhak menyamakanmu dengan Akkaf bin Basyar At-Tamimi seorang pemuda yg dicela Rasulullah “Sejelek-jelek kalian adalah orang yang membujang, dan orang yang paling hina dari kalian adalah yang mati dalam keadaan membujang..” sebab terbilang pemuda kaya yang masih enggan menikah, kala itu.
Maaf ya, kalau tulisan pendek ini menyinggungmu, kutulis ini sambil mendengar “you look so beutiful in white ” Shane Fillan, bukan sambil denger “Ar Ruhul Jadid” kok.***